Total Tayangan Halaman

Rabu, 13 Maret 2013

Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam

Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam. Sebuah kalimat pendek, mendalam artinya, universal maknanya dan terbukti dalam dalam kehidupan nyata. Kalimat inji awalnya adalah dogma, tetapi telah menjadi hal yang sangat rasional.
Maknai kalimat ini tidak dogmatis, tetapi dengan penalaran.
Mati biasanya diartikan dengan berpisahnya rokh dengan raga atau jasmani. Manusia menjadi manusia karena bersatunya rokh (jiwa/nyawa) dengan jasad (jasmani). Tetapi jika rokh itu meninggalkan jasad maka jadilah mayat ( mati).
Mati tidak semata mata mati tetapi merupakan satu babakan periode dalam dalam kehidupan. Kita mengenal istilah tamat, itu akhir dari suatu periode.
Islam jangan hanya diartikan sebagai agama dalam pengertian sesungguhnya. Islam dimengerti sebagai istilah yang punya pemgertian selamat, terbebas dari bahaya. Salam, salim assalama dan selamat. Selamat artinya juga tidak tercela tetapi terpuji dan membahagiakn.
Jika mati diartikan sebagai babakan kehidupan maka akhirilah dengan selamat, terpuji dan berbahagia.
Dalam hidup kita ini melalui beberapa periode. Dan periode itu akan tamat. Periode kanak kanak akan tamat dan memasuki periode remaja. Remaja pun akan tamat karena memasuki masa dewas. Dan begitu seterusnya.
Dalam karir pekerjaanpun akan demikian. Pekerjaan dan jabatan akan berakhir tetntu saja.  Pada prnsipnya karir seseorang dalam kehidupan trend nya naik terus. Sampai kapan naiknya trend itu kita tidak atahu tetapi nafsu kita tidak pernah terpuaskan (bersyukur). Karena tidak puas maka akan dikejar terus itu yang namanya karir hingga tidak disadari sesungguhnya sudah sampai puncak dan merasa mendapat kebebasan yang sangat luas, hingga akhirnya berbuat semena mena. Hingga pada suatu saat kebentur masalah akhirnya jatuh bergelimpangan dan berlumuran darah. Jika itu yang terjadi maka bukan keselamatan yang didapat tetapi bencana yang diciptakan sendiri. Oleh karena itu jika memang sudah harus berakhir maka akhirilah secara baik baik agar kebaikan yang diperoleh.
Zman sudah baanya membuktikan betapa besar jasa seseorang tetapi dilupakan orang dimasa akhir karirnya karena terbukti kesalahannya. Hukuman masyarakat itu sungguh kejam kekeliruan kecil yang menyebabkan seseorang jatuh menghapus semua jasa baiknya.
Lihat Napoleon Bonaparte di Eropa menjadi tercela di luar Perancis, Adolf Hitler, Soekarno di masa Orba dan Soeharto dimasa reformasi. Karena kejatuhannya yang prosesnya hanya. Beberapa hari tetapi menghapus prestasi yang telah dibangun berpuluh tahun. Dan ini bisa mengenai siapa saja.
Tetapi lihat sebaliknya, jenderal Sudirman yang mati muda disaat sedang mekar prestasinya, masyarakat tidak melihat keburukannya, AH Nasution, yang diakhir hidupnya ridak memegang jabatan publik ya harum saja namanya.
Akhirnya marilah kita akhiri periode kehidupan itu dengan kebaikan. Kapan periode itu akan berakhir, entahlah. Mungkin seribu tahun lagi, atau seratus tahun atau sepiluh tahun atau setahun ata bahkan sehari lagi, kita tudak tahu. Itu rahasia yang punya hidup. Jadi kapan? Ya sekaranglah kita berikan kesan terbaik baik masyarakat.